
Dengan antri berdesak-desakan, bermacam berkah diharapkan dari sego jangkrik. Berkah juga diharapkan dari kekuatan magis bekas luwur Makam Sunan Kudus.
Amanat.news – Upacara Buka Luwur Makam Sunan Kudus untuk memperingati haul atau wafatnya sang sunan digelar setiap tanggal 10 Muharam. Salah satu tradisi yang menarik dalam rangkaian ritual upacara ini adalah pembagian sego jangkrik.
Dalam tradisi tersebut, ribuan orang rela antri berdesak-desakan beradu tenaga demi mendapatkannya. Mereka meyakini, nasi berbungkus daun jati dengan lauk masakan uyah asem daging kerbau itu, mengandung berkah.
Mereka percaya, nasi jangkrik bisa mendatangkan kesehatan dan keselamatan bagi yang memakannya. Nasi jangkrik juga bisa menjadi tolak bala untuk rumah dan seluruh penghuninya.
Dipercaya pula bisa menyuburkan tanah pertanian dan meningkatkan hasil tangkapan ikan bagi kaum nelayan. Bahkan ada yang percaya nasi jangkrik bisa membawa berkah enteng jodoh dan cepat mendapat kerja.
โDamel kewarasan sekeluargi, ugi damel sawah. Mugi-mugi hasilipun langkung sae tahun niki (untuk kesehatan keluarga, juga untuk sawah. Semoga hasil panen tahun ini lebih bagus),โ kata Suwarti, salah satu pengantri nasi jangkrik, kepada wartawan media ini.
Untuk bermacam berkah tersebut, hanya sebagian kecil nasi jangkrik yang langsung dimakan. Lainnya dikeringkan, untuk berbagai keperluan selama setahun kemudian, saat pembagian sego jangkrik ย digelar lagi.
Sego jangkrik yang sudah dikeringkan itu, ada yang disebarkan di tanah pertanian, di laut, atau di halaman rumah. Sebagian lain, untuk campuran beras, cukup beberapa butir tiap kali menanak nasi.
Perjuangan berat untuk mendapatkannya semakin memperbesar nilai berkah tersebut. Maka tak mengherankan bila mereka rela datang dari desanya yang jauh untuk antri, berdesak-desakan.
Suwarti misalnya, sejak sebelum Subuh sudah berada di antrian. Ia datang dengan berjalan kaki dari desanya, Babalan, yang berjarak tak kurang 10 kilometer dari Kota Kudus.

Dengan kepercayaan akan berkahnya itu, nasi jangkrik memang menjadi warna tersendiri setiap Upacara Buka Luwur Makam Sunan Kudus berlangsung. Masyarakat percaya berkah itu ada karena ribuan bungkus nasi jangkrik telah didoakan para ulama dan santri.
Nasi-nasi tersebut juga diolah di lingkungan yang dekat dengan masjid dan makam seorang waliyullah. Untuk membuat nasi jangkrik, panitia mengerahkan ratusan warga sekitar Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus.
Mereka dikerahkan untuk memasak berton-ton beras, daging kerbau, terkadang juga daging kambing, yang semuanya berasal dari sumbangan masyarakat. Beberapa di antaranya adalah sumbangan karena nadzar atau bayar khaul setelah keinginannya terkabul.
Dalam seluruh proses pengolahannya, daging-daging nadzar berbeda dengan daging lainnya, mulai penyembelihan, memasak, hingga pendistribusiannya. Sesuai aturan Islam, daging nadzar itu hanya khusus diberikan kepada warga muslim.
Semua daging, kerbau maupun kambing dimasak dengan bumbu bawang putih, bawang merah, gula jawa, garam, dan asam. Bumbu-bumbu itu menghasilkan dua jenis masakan; uyah asem dan jangkrik goreng.
Bagian daging dan jeroan yang dimasak tanpa kuah disebut menu uyah asem. Sedangkan jangkrik goreng berkuah dan dilengkapi tetelan daging kerbau.
Kekuatan Magis
Pembagian sego jangkrik, dimulai sejak sehabis subuh, dan baru berakhir sekitar pukul 09.00 WIB. Sementara di Pendapa Tajuq dan Makam Sunan Kudus, berlangsung puncak upacara, yaitu ritual pemasangan luwur atau kelambu baru.

Prosesi puncak tersebut diawali pembacaan Al-Qurโan, dilanjutkan dengan doa dan tahlil yang dipimpin oleh beberapa kyai kharismatik dari Kudus. Saat itu, Pendopo Tajuq terlihat khidmat dan khusyuk, terutama saat dilantunkan doa khasbunallahu wanikmal wakiil nikmalmaula wanikmannasir sebanyak 70 kali.
Setelah itu, luwur baru dibawa ke Makam Sunan Kudus dan dipasang dengan sempurna. Sebagai luwur baru, dibutuhkan kain mori sekitar 1.511 meter dan kelambu 85 meter. Di cungkup Makam Sunan Kudus, para kyai kembali memimpin pembacaan tahlil dan doa secara bergantian.
Setelah prosesi itu, dilanjutkan pembagian nasi berkat kepada para undangan. Dalam keranjang nasi tersebut disertakan lipatan kecil potongan kain luwur lama yang dipercaya juga bisa mendatangkan berkah.
โKalau orang percaya bahwa luwur lama bisa menjadi perantara berkah dan memiliki kekuatan magis, itu wajar, karena di sini orang tak henti selama 24 jam berdoa dan membaca Qurโan,โ salah satu pengurus Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK), Drs H Em Nadjib Hasan.
Bulan Utama
Pada hakekatnya, Upacara Buka Luwur Sunan Kudus untuk memperingati haul atau wafatnya sang sunan. Karena hari atau tanggal wafat sang sunan tidak diketahui pasti, peringatan itu diwujudkan dalam bentuk buka luwur.
Para ulama setempat sepakat memilih tanggal 10 Muharam sebagai waktu pelaksanaannya. Bulan Muharam, tepatnya tanggal 10 atau Asyuro, dipilih karena dianggap memiliki banyak keutamaan.
Banyak kejadian besar di tanggal itu, terutama yang berkaitan dengan kemukjizatan para nabi. Antara lain peristiwa mendaratnya kapal Nabi Nuh di gunung Al-Judy setelah banjir bandang, selamatnya Nabi Ibrahim dari kobaran api, Nabi Yunus keluar dari perut ikan besar, dan lain-lain.

Rangkaian Upacara Buka Luwur Sunan Kudus dimulai sejak bulan besar atau Dzulhijjah. Ditandai dengan ritual penjamasan keris pusaka Sunan Kudus,ย keris ciptaka atau cintaka.
Saat memasuki Muharam, rangkaian upacara dilanjutkan dengan pengajian umum malam 1 Suro. Keesokan harinya upacara pelepasan luwur atau kain kelambu yang sudah setahun dipasang. Kain-kain luwur kemudian dibawa ke Tajug, dilipat, dan disimpan, untuk dibagikan saat upacara puncak.
Setelah luwur dicopot, rangkaian acara dilanjutkan dengan beberapa kegiatan keagamaan. Pada 9 Muharam, diadakan penyembelihan hewan shodaqoh yang malam harinya dimasak menjadi nasi jangkrik.
Bersamaan dengan pembuatan nasi jangkrik, juga dimasak bubur asyuro. Bubur yang terbuat dari beras, kacang ijo, kacang tolo, jagung, singkong dan ketela rambat ini hanya dibuat pada tanggal 10 Muharam.
Bubur diwadahi takir (mangkuk daun pisang) dan dibagi-bagikan kepada penduduk sekitar masjid. Puncak Upacara Buka Luwur adalah pembagian sego jangkrik yang disebut pembagian berkat umum. HK.