Amanat.news – Ketua DPD PAN Kabupaten Mojokerto Muhammad Santoso dan Wakil Sekretaris DPW PAN Jawa Timur Mohammad Fachrudin menemui Zulkifli Hasan di Tangerang, Kamis (1/9/2022). Mereka datang untuk mengantarkan Wahyudin Husein dan pengasuh Ponpes Amanatul Ummah KH. Asep Saifudin Chalim bertemu Menteri Perdagangan RI tersebut.

Wahyudin Husein adalah Ketua Asosiasi Peternak Pedagang Sarang Burung Walet Indonesia (APPSWI). Tujuan mereka menemui Mendag memang berkaitan dengan persoalan ekspor sarang burung walet yang mengalami hambatan karena faktor birokrasi.

“Saya dimintai tolong ya saya dampingi (Wahyudin Husein, red) ke Menteri Perdagangan,” kata Kiai Asep yang pada kesempatan tersebut memberikan buku ‘Kiai Miliarder Tapi Dermawan’ kepada Mendag Zulkifli Hasan, seperti dikutip bangsaonline.com.

Pertemuan terjadi di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Sesaat setelah Zulkifli Hasan melepas keberangkatan rombongan pengurus DPP PAN dan DPW PAN se-Indonesia berangkat menunaikan ibadah umroh.

Selain Kiai Asep, Wahyudin, Santoso, dan Fachrudin, ikut dalam pertemuan tersebut Wakil Ketua MPR RI yang juga Wakil Ketua Umum PAN Yandri Soesanto. Ada pula Habib Abu Bakar dari Pasuruan dan putra Kiai Asep, Muhammad Habibur Rohman (Gus Habib).

Dalam perbincangan dengan Zulkifli Hasan, Wahyudin menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi sarang burung walet yang luar biasa. Produksi sarang walet Indonesia mencapai 1.500 ton setiap tahun.

“Dari data yang dimiliki Kemendag, potensi perwaletan Indonesia bisa disebut sebagai harta karun, mencapai Rp 500 triliun,” kata Wahyudin saat dikonfirmasi amanat.news melalui telpon.

Namun, lanjut Wahyudin, dari angka 1.500 ton di atas, yang terserap, bisa ekspor langsung ke Tiongkok hanya 350 ton per tahun menurut data tahun 2020-2021. Sementara data kebutuhan sarang burung di Tiongkok mencapai 6.000 ton.

Pemilik Grand Kalimas Hotel, Surabaya, itu, mengungkapkan, selama ini ekspor sarang burung walet selalu terhambat birokrasi. Padahal dirinya sudah bekerjasama dengan Tiongkok.

“Bahkan manajer produksi pabrik milik saya di Gresik asli berasal dari Tiongkok,” ungkap Wahyudin yang kabarnya akan ikut berkontestasi sebagai Caleg PAN pada Pemilu 2024.

Selain soal birokrasi, Wahyudin juga menyampaikan harapannya agar sarang walet menjadi minuman resmi pada event global seperti pertemuan G-20 di Bali, akhir Oktober mendatang. Wahyudin ingin sarang walet menjadi icon minuman kebanggaan Indonesia.

“Jadi kalau Korea punya gingseng, Thailand punya madu putih, Malaysia punya durian, kita punya sarang burung walet, “ tegasnya.

Persoalan yang disampaikan Wahyudin mendapat respon positif dari Zulkifli Hasan. Tokoh yang juga menjabat Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu menyatakan siap membantu.

Ia bahkan minta Wahyudin mengirim pesan WhatsApp jika terjadi hambatan ekspor. Sebab masalah ekspor sarang burung ini berada dalam ranah kepemimpinannya. Ia berharap semua ekspor, termasuk sarang walet, berjalan lancar tanpa hambatan.

“Kalau perlu saya akan melakukan diskresi,” tegas Zulkifli Hasan semangat. HK

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *