Amanat.news – Ketua DPW PAN Jawa Timur, Ahmad Rizki Sadig, mengajak masyarakat membudayakan politik gagasan. Politik gagasan penting untuk melawan buzzer yang membuat polarisasi di masyarakat semakin parah.
“Kami di PAN menawarkan ayo kita hadirkan politik ide dan gagasan. Bukan politik yang saling menjatuhkan,” kata Rizki Sadig di Jakarta, Rabu (8/6).
Rizki menjelaskan, fakta hari ini di media sosial tidak ada adu ide dan gagasan. Tidak ada debat substantif. Yang ada adalah stigma Cebong-Kadrun yang tidak selesai-selesai.
“Berbeda pendapat sedikit langsung dicap Cebong atau Kadrun. Tak ada ruang untuk adu ide dan gagasan,” ungkapnya.
Anggota Komisi I DPR RI itu menilai keberadaan buzzer di media sosial membuat polarisasi politik terus terjadi dan merusak kualitas demokrasi.
“Sudah saatnya semua berkomitmen untuk menertibkan buzzer dan mencegah perpecahan,” tegas Rizki.
Untuk itu ia mengajak masyarakat untuk membudayakan tradisi baru yakni politik gagasan. Kontestasi Pemilu 2024 harus menggunakan adu ide dan gagasan, bukan perpecahan.
PAN, kata Rizki, tetap meyakini bahwa media sosial adalah ruang terbaik untuk adu ide dan gagasan. Karena, siapapun bisa terlibat termasuk politisi dan bahkan para kepala daerah.
“Tapi kalau tokoh-tokoh yang ingin mendapatkan keuntungan elektoral ini lebih suka menggunakan buzzer, maka media sosial kita akan terus keruh dengan buzzer,” tutup Rizki. HK