Amanat.news – Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengunjungi Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Situbondo, Rabu (16/3/2022). Bersama pengasuh ponpes, KH. Ahmad Azaim Ibrahimy, Zulkifli mendiskusikan gagasan ‘politik jalan tengah’.
“Saya sowan ke para kiai untuk mendiskusikan gagasan kebangsaan. Indonesia beragam, karena itu disepakati jalan tengah, agama dan kebangsaan harus melengkapi,” kata Zulkifli.
“Kita bukan negara agama, tapi nilai-nilai agama harus menjadi landasan dan kebijakan pemerintah,” lanjut tokoh nasional yang akrab disapa Zulhas tersebut.
Zulhas hadir di Ponpes Salafiyah Syafi’iyah didampingi oleh Ketua DPW PAN Jawa Timur, Ahmad Rizki Sadig, dan Sekretaris DPW PAN Jawa Timur, Husnul Aqib. Bendahara DPW PAN Jawa Timur, Heri Romadhon, dan Wakil Ketua Bidang Bappilu DPW PAN Jawa Timur, Abdullah Abu Bakar, juga mendampingi.
Selain itu nampak anggota F-PAN DPR RI sekaligus Sekjen BM PAN, Slamet Ariyadi, dan Direktur Eksekutif Amanat Institute, Fahd Pahdepie. Kapolres Situbondo AKBP Dr. Andi Sinjaya, S.H, S.I.K., M.H. turut bergabung dalam acara silaturahmi ini.
Ketua Umum PAN dua periode tersebut datang membawa oleh-oleh buku saku berisi gagasan ‘politik jalan tengah’. Buku yang ditulisnya ini berjudul ‘Politik Jalan Tengah: Gagasan Islam Tengah untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045’.
Buku yang diterbitkan Amanat Institute tersebut ia bagikan kepada para kiai yang ia kunjungi dalam safari kebangsaannya di wilayah tapal kuda Jawa Timur. Termasuk diberikan sebagai kenang-kenangan untuk KH. Ahmad Azaim Ibrahimy.
Merespon gagasan ‘politik jalan tengah’ yang disampaikan Zulhas, Kiai Azaim menanggapi positif. Menurutnya pemikiran Ketua Umum PAN tersebut sangat penting untuk Indonesia.
“Pemikiran Pak Zul dan PAN ini penting untuk bangsa saat ini. Saya baru kali ini mendengarkan penjelasan utuh,” kata cucu pahlawan nasional KHR. As’ad Syamsul Arifin itu. HK