Amanat.news – Dari Ponpes Salafiyah Syafi’iyah, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan rombongan bergerak ke Ponpes Walisongo, Situbondo, Rabu (16/3/2022). Bersama pengasuh ponpes, KHR. Kholil As’ad Syamsul Arifin, ia juga mendiskusikan ‘politik jalan tengah’
“PAN ini meneruskan cita-cita pendiri bangsa, maka karakternya berdiri di tengah. Melanjutkan perjuangan Muhammadiyah, NU, dan lainnya. Tidak merasa paling benar,” kata politisi yang akrab disapa Zulhas tersebut.
“Yang problematis itu yang baru-baru, tidak meneruskan perjuangan pendiri republik. Bahkan mencoba menyoal kembali Pancasila,” imbuhnya.
Menurut Zulhas, bangsa Indonesia berdiri di atas suku-suku dan golongan yang memiliki bermacam perbedaan. Namun kebhinekaan ini jangan dipermasalahkan karena semua memiliki tujuan yang sama.
“Namun, dalam beberapa tahun ini, ada pendapat baru yang terkadang bikin resah. Karena itu saya bersilaturrahmi ke sejumlah ponpes. Jika NU dan Muhammdiyah kuat, saya yakin Indonesia akan aman,” jelasnya.
Mendengar penjelasan Zulhas, Kiai Kholil mengatakan setuju dengan gagasan ‘politik jalan tengah’. Ia juga menegaskan pentingnya melanjutkan gagasan dan perjuangan para pendiri bangsa.
“Sudah betul. Sepaham. Tinggal kita perjuangkan bersama. PAN ini penekanannya ada di huruf A nya, di tengah, amanah,” kata putra KHR. As’ad Syamsul Arifin tersebut. HK