Amanat.news – Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) Jawa Timur terus mematangkan gagasan-gagasan kerja operasional di lapangan. Ini menjadi bagian dari komitmen KIB Jawa Timur paska digelarnya hajatan silaturahmi nasional antara tiga partai koalisi.
“Kami di Jawa Timur terus mematangkan gagasan-gagasan kerja operasional, nanti di lapangan seperti apa. Ini tentu sebagai komitmen kami untuk membumikan kerja-kerja koalisi di daerah kami,” jelas Ketua DPW PAN Jawa Timur, Ahmad Rizki Sadig, di Jakarta, Senin (6/6/2022).
Pimpinan pusat Partai Golkar, PAN, dan PPP bertemu dalam acara Silaturahmi Nasional, di Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakata, Sabtu, 4 Juni 2022. Dalam kesempatan itu, pimpinan wilayah Jawa Timur ketiga partai yang tergabung dalam KIB tersebut juga saling bertemu.
Pertemuan antara Ahmad Rizki Sadig, Sarmuji (Ketua DPD Golkar Jatim), dan Munjidah (Ketua DPW PPP Jatim) menjadi pertemuan kedua setelah kunjungan DPW PAN Jatim ke kantor DPD Golkar Jatim, Sabtu, 21 Mei 2022.
Rizki dan dua kawan koalisinya berharap Jawa Timur bisa menjadi basis gerakan Koalisi Indonesia Bersatu. Untuk mewujudkan itu, pihaknya akan segera melakukan kerja-kerja politik untuk mengisi ruang-ruang publik.
“Di tingkat propinsi, salah satu kerja koalisi bisa juga berwujud mengusung calon dalam Pilgub mendatang. Kami juga akan lakukan penjaringan ke seluruh struktur masing-masing partai terkait aspirasi kepemimpinan nasional,” papar anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PAN itu.
Lebih lanjut Rizki menjelaskan, sinergitas antara pimpinan Partai Golkar, PPP, dan PAN, bisa dibangun sampai di tingkatan paling bawah. Menurutnya, bila kerja-kerja politik di tingkatan bawah bisa dilatih setiap waktu, akan menjadi aliran kerja-kerja politik yang luar biasa.
“Sinergitas ini bisa kita bangun sampai di level paling bawah yang kerja-kerja politiknya kalau dilatih setiap waktu akan menjadi sebuah aliran kerja-kerja politik yang kemudian secara spontan bisa dilakukan di lapangan tanpa didesain-desain,” jelas Rizki.
Legislator yang terpilih dari Dapil Jatim VI itu menambahkan, Golkar, PPP, dan PAN memiliki gagasan membangun koalisi bukan hanya untuk memikirkan politik atau kekuasaan jangka pendek. Tapi bagaimana menghadirkan tatanan berdemokrasi yang jauh lebih elegan, lebih santun, dan diterima masyarakat.
“Sehingga tidak memicu perpecahan yang berkelanjutan dalam proses politik di Indonesia di masa-masa yang akan datang,” pungkas Rizki. HK