
Amanat.news – Pada Desember tahun lalu Aris Budi resmi menahkodai PSHW Ponorogo yang akan bertarung di Grup P Liga 4 Jatim 2024/2025. Presiden PSHW, Suli Daim, yang merupakan rekan satu partainya di PAN, memintanya untuk menjadi head coach.
Saat itu PSHW terkendala banyak hal, mulai waktu yang mepet, belum ada pemain, hingga tidak banyak memiliki finansial. Bahkan Aris Budi mengaku, dia tidak meminta gaji sedikit pun.
Dengan kondisi seperti itu, Aris tetap memegang komitmen. Langkah pertama yang dia lakukan merekrut pemain meski tidak mudah.
”Saya rekrut pemain dari akademi saya di Pasuruan. Plus beberapa pemain lokal Ponorogo,” kata Aris.
Akhirnya terkumpul 27 pemain termasuk dirinya yang ia daftarkan sebagai pemain-pelatih. Tak seorang pun dari mereka yang menerima bayaran, kecuali beberapa pemain senior yang mau dibayar minim.
”Motivasi utama para pemain muda itu memang menambah pengalaman,” imbuh Aris.
Meski begitu, Aris kadang tak sampai hati juga. Dia memberi bonus dari uang pribadi sebagai penghargaan untuk kerja keras mereka.
Setelah membentuk tim, Aris meminta kepada manajemen untuk menggelar pemusatan latihan PSHW di Pasuruan. Pertimbangannya, ia merasa memiliki tanggung jawab sebagai wakil rakyat kota ini.
“Untuk memudahkan saya. Apalagi di Kota Pasuruan, saya juga punya akademi,” ungkapnya.
Saat ini Aris Budi sudah tidak menjadi pelatih PSHW lagi. Namun karir kepelatihannya terus berlanjut dengan sebuah klub baru musim depan.
”Saya menerima klub yang tahu kondisi saya. Bahwa sebagai anggota dewan, fokus saya tidak hanya untuk melatih, tapi juga bekerja untuk rakyat,” ujarnya.
Meski tetap melatih, Aris mengakui kalau karir kepelatihannya sedikit terhambat akibat kesibukannya sebagai anggota DPRD Kota Magetan. Sampai saat ini lisensi kepelatihannya baru B – AFC.
”Saya belum kepikiran mengambil lisensi A AFC karena selama saya menjadi anggota dewan, akan sulit untuk membagi waktu,” kata Aris yang masih merahasiakan klub yang bakal dilatihnya.

Menjadi aktivis partai politik sekaligus bertugas sebagai anggota dewan dan melatih sepak bola, tentu menyita waktu Aris Budi. Aktivitas padat juga menuntut Aris untuk selalu menjaga ketahanan fisiknya.
Ia menjaga kebugaran dengan menjalani diet ketat dan berhasil menurunkan berat badan hingga 12 Kg hanya dalam 8 bulan. Bahkan ia berani bermain lagi karena merasa kebugarannya terjaga, salah satunya berkat diet.
Aris juga disiplin dalam mengatur waktu istirahat. Sejak masih aktif bermain sepak bola, ia terbiasa tidur malam mulai pukul 21.30, dan bangun di waktu subuh.
“Namun kadang ya harus sampai malam. Orang politik kan gitu, kalau meeting bisa sampai malam banget. Tapi saya bisa izin duluan, kecuali memang darurat saya bisa sampai larut malam. Alhamdulillah dengan kedisiplinan itu saya lebih bugar,” pungkas pemilik tinggi 1,82 meter itu. HK/Selesai