Amanat.news – Khulaim Junaidi menjadi salah satu calon kepala daerah yang aktif mengunggah citra dirinya di media massa. Politisi yang memosisikan dirinya sebagai bakal calon wakil bupati Sidoarjo ini menawarkan konsep ‘mbangun desa nata kutha’ dalam setiap kampanyenya di media online maupun media sosial.
Kepada amanat.news, anggota FPAN DPRD Jawa Timur ini menjelaskan tentang konsep yang dalam bahasa Indonesia berarti membangun desa menata kota tersebut. Menurut Khulaim ‘mbangun desa nata kutha’ bertujuan menata Sidoarjo yang dimulai dari daerah pedesaan berlanjut ke perkotaan.
“Pembangunan desa harus terus digenjot karena dana yang masuk ke sana akan bertambah. Kalau desa maju maka wilayah kota juga akan maju,” jelas Khulaim di Surabaya, Senin (12/8/2024).
Melalui konsep ‘mbangun desa nata kutha’, ia ingin mewujudkan kesejahteraan menyeluruh bagi masyarakat Sidoarjo. Pembangunan harus merata antara desa dan kota, berkeadilan, dan memberikan kesempatan mendapatkan hak hidup lebih baik bagi semua warga.
“Pembangunan desa harus terus digenjot karena dana yang masuk ke sana akan bertambah, kalau desa maju maka wilayah kota juga akan maju,” imbuhnya.
Khulaim mengatakan, sudah saatnya desa menjadi miniatur kabupaten. Saat ini pemerintah memiliki Alokasi Dana Desa (ADD) dan Bantuan Keuangan Desa (BKD) yang bisa menghasilkan pendapatan desa. Desa juga bisa menggali kreatifitas warga agar produktif untuk membangkitkan UMKM dan perlakuan produksi paska panen.
“Memberdayakan BUMDES sesuai kearifan lokal dan bekerja sama dengan petani untuk mengolah hasil pertanian sehingga bisa dipasarkan dalam bentuk barang siap konsumsi,” ujar Khulaim.
Khulaim menambahkan, sudah saatnya desa menjadi mandiri, harus bisa menyelesaikan kebutuhannya sendiri. Pihaknya berjanji akan memberikan anggaran untuk RT/RW sehingga tidak membebani warga termasuk untuk pembenahan lingkungan dan kebersihan.
“Karena dengan adanya anggaran untuk RT/RW, masyarakat merasa diperhatikan. Hal tersebut akan terlaksana, apabila saya terpilih sebagai pemimpin daerah,” pungkas anggota Komisi C DPRD Jatim itu. HK