Amanat – Dinamika dalam penerapan nilai-nilai Pancasila beberapa tahun terakhir ini menunjukkan berbagai kendala dan tantangan. Sebuah dinamika yang menyebabkan terjadinya disharmoni dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Hal itu disampaikan oleh anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) dan anggota Badan Pengkajian MPR RI, Ir. Ahmad Rizki Sadig, M. Si saat hadir dalam acara penyerapan aspirasi masyarakat, di Probolinggo, Sabtu (27/3/2021). Sekitar 50 orang hadir dalam acara yang digelar di Rumah Makan Masada, Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, tersebut.
“Situasi seperti itu tentu tidak dapat dibiarkan terus tumbuh
jika ingin melihat bangsa dan negara menjadi unggul,” kata Rizki.
Menurut Rizki, kendala dan tantangan dalam penerapan Pancasila terjadi di berbagai bidang kehidupan.
Muncul beberapa masalah yang dihadapi bangsa dan menodai Pancasila sebagai pedoman hidup. Masalah-masalah tersebut antara lain; maraknya korupsi, degradasi moral, penegakan hukum, kesenjangan sosial, dan perusakan lingkungan.
Masalah korupsi misalnya, Rizki menyajikan data bahwa di tahun 2020, skor Corruption Perception Index (CPI) Indonesia berada di peringkat ke -4 di antara negara ASEAN dengan skor 40, setelah Singapura, Brunei, dan Malaysia. Artinya, dari 10 negara ASEAN, Indonesia menempati urutan ke-7 negara terkorup. Sementara di dunia, CPI Indonesia berada di posisi 85 dari 180 negara.
“Oleh karena korupsi ini merusak dan berdampak sangat luas, maka diperlukan pencegahan sejak dini
dengan membangun sebuah sistem yang lebih transparan dan akuntabel,” tegas Sekretaris F – PAN MPR RI tersebut.
Anggota DPR RI yang terpilih dari Dapil Jatim 6 itu menilai, harus ada langkah-langkah nyata untuk menghadapi kendala dalam penerapan nilai-nilai Pancasila. Salah satunya dengan kembali
merevitaliasi dan menginternalisasikan pada diri setiap anak bangsa akan makna serta nilai-nilai luhur yang terkandung dalam dasar negara tersebut.
“Hal ini tentu menjadi tanggung jawab semua pihak untuk mengembalikan Pancasila pada diri bangsa Indonesia dan mengimplementasikannya pada
aktifitas sehari-hari,” pungkas politisi yang juga menjabat Ketua DPW PAN Jawa Timur itu. HK