Amanat.news – Tito Ahmad, penggerak komunitas taksi dan ojek online (ojol) di Surabaya berencana menjadi bakal calon anggota legislatif (bacaleg) PAN untuk DPRD Propinsi Jawa Timur. Keinginan mewakili dan membawa aspirasi rekan-rekan sesama pengemudi ojol menjadi semangatnya.

Kesediaan Tito maju dalam kontestasi Pemilu Legislatif 2024 bersama PAN ia nyatakan saat acara Wawasan Kebangsaan di Hotel Swiss Bellin, Kawasan Bandara Juanda, Surabaya, Jumat lalu. Ia menyatakan kesediaannya di hadapan Sekretaris DPW PAN Jawa Timur Husnul Aqib dan ratusan driver ojol yang tergabung dalam komunitas Frontal (Front Anti Aplikasi Nakal).

“Pertimbangan saya mendengar aspirasi dari rekan-rekan semuanya dan berniat mendukung saya. Jadi mau tidak mau dengan alasan harus ada keterwakilan di dewan saya bersedia untuk mewakili teman-teman,” kata Tito.

Kesediaan Tito mendapat respon positif dari Husnul Aqib. Wakil Ketua DPRD Lamongan ini bahkan menyematkan lencana emas PAN sebagai bentuk dukungan terhadap Tito. Aqib kemudian mengatakan bahwa kesediaan dan keinginan adalah bentuk kekuatan untuk meraih cita-cita. Ia meyakini kesediaan Tito akan didukung oleh semua teman-teman ojol.

“Keinginan kita adalah bentuk kekuatan. Saya yakin Mas Tito akan mendapat dukungan teman-teman ojol karena ia maju juga atas dorongan kawan-kawan semua. Semoga nanti bisa masuk di parlemen. Aamiin,” kata Husnul Aqib yang disambut tepuk tangan dukungan dari para driver ojol.

Seusai acara, kepada amanat.news, Tito menyampaikan alasannya memilih PAN sebagai kendaraan politiknya dalam Pileg 2024. Menurutnya, PAN bisa mengakomodasi aspirasi seluruh driver ojol, khususnya di Surabaya.

“Kenapa PAN, salah satu alasan saya karena saya percaya partai ini bisa mengakomodir aspirasi yang saya bawa dari rekan-rekan ojol. Artinya saya bisa merasa nyaman, karena keterbatasan yang saya miliki terutama yang berkaitan dengan biaya,” ungkap Tito.

Laki-laki yang masih aktif sebagai driver taksi online itu mengungkapkan, ia merasa memiliki aset yang luar biasa, yaitu komunitas ojol yang siap membantunya. Ia berencana untuk segera melakukan koordinasi dengan seluruh driver ojol se-Surabaya.

“Kami akan segera koordinasi, karena selama ini suara ojol ditarik ke sana kemari, tidak jelas dengan banyak bendera. Tapi sekarang mudah-mudahan satu suara, mendukung saya di PAN,” ucap Tito.

Tito mengaku organisasi Frontal memiliki basis massa di Surabaya sekitar 12 ribu driver ojek dan taksi online. Ia akan berusaha menggerakkan basis massa ini sehingga mampu memaksimalkan mobilisasi yang ia yakini bisa menjadi 10 kali lipat. Tito juga berencana mengajak driver lain ikut menjadi bacaleg PAN.

“Ada rencana tapi tentu perlu pemilihan di internal kami, siapa saja yang bersedia, karena perlu dari hati nurani, tidak bisa dipaksakan,” ujarnya.

Tito juga menjelaskan bahwa driver ojol butuh wakil di parlemen karena banyak persoalan yang harus diperjuangkan di ruang-ruang pembuat kebijakan. Persoalan itu terutama berkaitan dengan kesejahteraan pengemudi ojol dan regulasi yagn belum tepat.

“Selama ini peraturan masih lemah untuk kami, merugikan driver, hanya menguntungkan pihak aplikator. Artinya ini harus fifty fifty, harus balance. Bagaimana aturan pemerintah itu ditegakkan secara lurus, bukan hanya menguntungkan satu pihak,” tegas Tito. HK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *