
Amanat.news – Jenazah Ika Fitri Binti Miswanto, tenaga kerja wanita asal Banyuwangi yang meninggal dunia di Taiwan, berhasil dipulangkan ke daerah asalnya, Minggu (15/12/2024) dinihari. Anggota Fraksi PAN DPR RI Uya Kuya memiliki andil besar dalam pemulangan ini.
Jenazah Ika tiba di kampung halamannya, Dusun Krajan, Desa Wongsorejo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, sekira pukul 02.00 WIB. Kedatangannya disambut oleh keluarga, warga, aparat desa setempat, juga beberapa pengurus PAN Banyuwangi.
โKami dari pihak keluarga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua yang telah membantu kepulangan Mbak Ika. Kepada LBH RENAKTA, kepada Miss Yuni yang telah menggalang donasi, kepada Mas Uya Kuya yang telah membantu kekurangannya,โ ucap Sindy, adik almarhumah.
โJuga kepada donator-donatur yang telah memberikan sebagian rizkinya untuk membantu kepulangan saudari saya, kepada Ketua DPW PAN Jawa Timur Bapak Rizki Sadig, kepada BP2MI, kepada Pemda Banyuwangi, kami ucapkan terimakasih,โ sambungnya.
Sebelumnya jenazah Ika dijemput oleh LBH RENAKTA dan pengurus DPD PAN Sidoarjo di Bandara Juanda, Surabaya. Jenazah yang diterbangkan langsung dari Taiwan dengan pesawat Cathay Pasific tiba di Bandara Juanda ย Sabtu malam sekitar pukul 19.00 WIB. Kemudian jenazah dibawa ke Banyuwangi menggunakan ambulans milik BP2MI.
Ketua PAN Sidoarjo, Emir Firdaus, mengatakan, bahwa kepulangan jenazah Ika merupakan hasil upaya yang luar biasa dari beberapa pihak. Mulai menggalang donasi, hingga mengurus proses kepulangan selama hampir dua minggu.
โAlhamdulillah hari ini jenazah saudara kita ini berhasil dipulangkan dan berhasil sampai di tanah air. Terimakasih kepada Mas Uya Kuya dan semua pihak yang bersama-sama berhasil memulangkan almarhumah,โ ucap Emir.

Menurut keterangan LBH RENAKTA, Ika Fitri meninggal dunia pada Rabu (5/12/2024) malam. Almarhumah sempat dirawat di Chiayi Chang Gung Memorial Hospital sejak 30 September 2024 karena kanker payudara.
โKami berkolaborasi dengan para relawan, termasuk Mas Uya Kuya di DPR RI dan Miss Yuni di Hongkong, juga para donatur, dan pihak keluarga. Alhamdulillah, meski almarhumah termasuk TKI yang ilegal namun proses pemulangannya sangat cepat sekali,โ jelas salah satu pengurus LBH RENAKTA, Bagus Abu Bakar.
Menurut Bagus, Ika menjadi pekerja migran di Taiwan secara legal sejak 2015. Namun berdasar keterangan keluarga, ibu satu anak kelahiran 1986 itu hanya satu tahun bekerja di tempat majikannya.
โIa kabur karena tidak cocok dengan majikannya. Setelah itu statusnya overstay, menjadi ilegal, sampai ia meninggal dunia,โ jelas Bagus.
Karena statusnya yang ilegal itu, kata Bagus, menjadi kendala terkait pemulangannya ke Indonesia. Butuh biaya besar, lebih dari Rp. 150 juta untuk memulangkannya ke kampung halaman. Sementara keluarga merasa tidak mampu menyiapkan dana sebesar itu.
โKami kemudian menggandeng rekan-rekan relawan yang dikomando Miss Yuni di Hongkong untuk menggalang dana. Kemudian juga dibantu oleh Mas Uya Kuya. Alhamdulillah akhirnya bisa terkumpul dana yang dibutuhkan,โ pungkas Bagus. HK