
Amanat.news – Ketua Umum Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) Sigit Purnomo atau yang populer dipanggil Pasha Ungu menghibur dan menyemangati ribuan santri Ponpes Amanatul Ummah, Jumat (4/11/2022). Dalam sambutan singkatnya ia mengajak para santri untuk sama-sama berdoa agar Amanatul Ummah bisa melahirkan pemimpin bangsa.
“Kita doakan ke depan akan lahir pemimpin-pemimpin bangsa, pemimpin pemimpin dunia, berasal dari Amanatul Ummah,” ajak Pasha.
Pasha hadir menemui para santri ditemani gitarisnya, Onci, Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah KH. Asep Syaifudin Chalim, Ketua DPW PAN Jawa Timur, Ahmad Rizki Sadig, serta Sekretaris DPW PAN Jawa Timur, Husnul Aqib, dan Ketua DPW BM PAN Jawa Timur, Chandra HP Kusuma.
Tampak pula Wakil Ketua Bidang Litbang DPW PAN Jawa Timur, Windiarto Kardono, Wakil Sekretaris DPW PAN Jawa Timur, Fachrudin, Sekretaris Dewan Pakar DPW PAN Jawa Timur, Agus Sarwanto, dan beberapa pengurus DPW PAN Jawa Timur lainnya.
Kedatangan vokalis grup band ternama, Ungu, itu, ke Pacet, atas undangan langsung Kiai Asep. Sebelumnya, pada hari yang sama, ia menyapa ratusan kader PAN Kabupaten Mojokerto dalam acara “Penguatan Jaringan Kader Di Tingkat RT, Dalam Rangka Persiapan Pemilu 2024” di kediaman Kiai Asep.
“Tadi Kiai mengatakan bahwa hari ini saya diizinkan untuk menghibur, memberikan sumbangan lagu untuk adik-adik. Pertanyaannya adalah, kenal saya apa nggak? Siapa? Kalau yang pakai kopiah itu siapa?” goda Pasha.
“Kenaaallll, Pasha Ungu, Onci Ungu,” menggemuruh jawaban kompak ribuan santri putra maupun putri yang memenuhi ruangan masjid dalam komplek ponpes.
Pasha mengatakan ia seharusnya sudah ke beberapa kali datang ke Pacet, Mojokerto, untuk berkunjung ke Ponpes Amanatul Ummah. Namun, menurut Kiai Asep, rejekinya baru datang pada hari tersebut.
“Dan saya bersyukur karena perjalanan menuju ke sini, dari rumah ke bandara, dari bandara ke Surabaya, dari Surabaya ke Mojokerto diberi kemudahan oleh Allah SWT. Cuacanya bagus, cerah, seolah langit itu membuka jalan bagus,” ucapnya.
Mantan Wakil Walikota Palu itu bercerita bahwa dirinya juga pernah tinggal di pondok meskipun hanya singkat. Di sana ia belajar mengaji, menjadi muazin, dan belajar membaca Al Quran.
“Jadi alhamdulillah, setidaknya meskipun tidak seperti adik-adik yang bertahun-tahun, tapi saya pernah merasakan hidup di pondok pesantren. Insyaallah berkah,” ujar Pasha.
Diiringi genjrengan gitar akustik Onci, Pasha kemudian melantunkan sholawat yang diikuti para santri. Seusai bersholawat, ia kembali mendoakan para santri agar bisa meraih segala cita-cita dan diberi kelancaran oleh Allah SWT.
“Yang mau jadi presiden, bismillah, yang mau jadi menteri, bismillah, yang mau jadi anggota DPR, bismillah, yang mau jadi cendekiawan, bismillah, yang mau jadi konglomerat, bismillah. Yang penting tujuannya satu bisa memberikan manfaat dan memperjuangkan agamanya,” papar Pasha.
Dari bibir suami Adelia Wilhelmina itu, dan dari genjrengan jari-jari Onci, lantas mengalun beberapa lagu religi yang pernah dipopulerkan Ungu. Di antaranya ‘Andai Kutahu’ dan ‘Dengan Nafasmu’ yang reffreinnya kompak dinyanyikan bersama-sama ribuan santri.
Kehadiran Pasha dan Onci ke Ponpes Amanatul Ummah, bukan hanya menggembirakan para santri. Kiai Asep pun rupanya sangat senang. Ia menghadiahi Pasha beberapa eksemplar buku tentang dirinya, Ponpes Amanatul Ummah, maupun buku karya Kiai Asep sendiri.
“Terimakasih Kiai. Ini luar biasa. Nanti buku-buku ini akan saya letakkan di perpustakaan, agar semua orang juga bisa baca,” kata Pasha. HK.