Oleh : Dr. H. Suli Da’im, SM., S.Pd., MM*
Amanat.news – Mudik merupakan salah satu tradisi masyarakat Indonesia terutama bagi para perantau untuk pulang ke kampung halaman selama libur dan cuti bersama Idul Fitri. Tradisi tersebut merupakan hal positif yang dilestarikan untuk menjaga silaturahim dan menguatkan rasa kekeluargaan.
Pada pelaksanaan Mudik Lebaran 2025, Partai Amanat Nasional (PAN) hadir membantu masyarakat dengan menyediakan mudik gratis sehingga dapat meringankan beban masyarakat yang ingin kembali ke kampung halaman. Pemudik diberangkatkan pada 27 Maret 2025 dengan tujuan 31 daerah di Indonesia.

Berkaitan dengan Lebaran, ada beberapa kebijakan pemerintah yang harus kita apresiasi. Di antaranya adalah, selama bulan Ramadan hingga Lebaran, pemerintah melalui Menko Pangan telah memastikan harga sembako stabil dan terjangkau sehingga tidak merugikan baik produsen maupun konsumen.
Hal itu perlu kita apresiasi mengingat program swasembada pangan perlahan mulai terlihat dampak positifnya. Oleh karena itu perlu dukungan dan kolaborasi lintas sektor, sehingga di akhir 2025 Indonesia dapat mencapai swasembada pangan.
Selain itu, adanya program koperasi merah putih yang saat ini sedang diproses juga diharapkan dapat mendorong peningkatan ekonomi di tingkat lokal. Diharapkan ke depan, saat menjelang Ramadan hingga Lebaran, perputaran perekonomian di tingkat desa semakin baik.
Namun, berkaitan dengan mudik bersama ada beberapa catatan yang harus diperhatikan. Terutama di Jawa Timur memiliki berbagai persiapan yang harus dilakukan, mulai dari lalu lintas, infrastruktur, transportasi publik, pariwisata hingga persiapan kejadian kebencanaan dan kegawatdaruratan.
Dalam hal kesiapan lalu lintas, seiring dengan berkembangnya infrastruktur jalan pada mudik Lebaran 2025 beberapa titik kemacetan berhasil diturunkan, meskipun pada beberapa titik lain masih terdapat kemacetan.
Pada sektor transportasi publik, hal yang perlu dievaluasi adalah layanan prioritas bagi kelompok rentan. Masih banyak stasiun, terminal, dan halte yang belum dilengkapi fasilitas yang ramah disabilitas. Hal ini perlu dievaluasi agar layanan di transportasi publik lebih inklusif dan nyaman.
Dalam hal pariwisata, pada mudik Lebaran 2025 mengalami peningkatan pengunjung. Namun yang perlu dioptimalkan adalah manajemen dan tata kelola wisata agar para pengunjung dapat lebih nyaman dalam berwisata serta dapat mengoptimalkan PAD di tiap daerah.
Meningkatnya jumlah wisatawan dan pemudik harus diimbangi oleh berbagai langkah mitigasi kejadian kegawatdaruratan seperti kejadian longsor di jalur Pacet-Cangar. Insiden tersebut menimbulkan duka bagi kita semua terutama keluarga korban.
Ke depan perlu adanya sistem peringatan dini hingga edukasi kepada masyarakat untuk lebih waspada di daerah rawan bencana.
Selain pada pelaksanaan mudik Lebaran, hal yang perlu disiapkan adalah adanya urbanisasi yang secara umum meningkat pasca Lebaran. Pemerintah harus mengingatkan, agar masyarakat tidak hanya sekadar tergiur dengan karir di kota, melainkan harus menyiapkan kompetensi kerja.
Pemerintah harus turut hadir terutama dalam mengatasi urbanisasi agar adanya urbanisasi tidak menambah jumlah pengangguran tapi justru meningkatkan produktifitas perekonomian daerah
Secara umum, perlu kita apresiasi berbagai langkah pemerintah dalam menyiapkan mudik Lebaran 2025. Pelaksanaan mudik lebaran kali ini, jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan agar ke depan pelaksanaan mudik dapat lebih baik lagi.
* Anggota Fraksi PAN DPRD Jawa Timur
