Amanat.news – Laki-laki 22 tahun ini bakal menjadi salah satu daya tarik DPRD Sampang masa bakti 2024 – 2029. Bukan hanya karena usianya yang masih sangat muda, tapi juga karena namanya.

Moh Amin Ra’is demikian nama kader PAN yang baru saja terpilih sebagai anggota DPRD Sampang tersebut. Nama yang langsung mengingatkan pada politisi kawak sekaligus tokoh pendiri PAN, Prof. Dr. Muhammad Amien Rais.

“Alhamdulillah saya bisa terpilih. Kemarin itu saya dapat 6300-an suara,” kata Amin Ra’is saat dihubungi Amanat.news via telpon, Kamis (14/3/2024).

Dari data rekapitulasi suara hasil Pemilu 2024 oleh KPU Sampang yang telah selesai Kamis (7/3/2024), Amin Ra’is memperoleh 6.323 suara. Ia jauh mengunguli tujuh caleg PAN lain yang berkontestasi di Dapil Sampang V (Kecamatan Camplong dan Omben).

Amin Ra’is merupakan putra tokoh PAN Sampang, Rasyad Sudaris Hadi. Menurut Amin, ayahnya memberi nama dirinya Amin Ra’is karena sangat mengidolakan sang pendiri PAN.

“Karena nama ini, ayah saya pernah diberi uang Rp. 10 juta oleh Bu Amien sebagai hadiah ultah saya yang ke-2,” ungkap laki-laki yang akan diwisuda sebagai sarjana hukum dari Universitas Madura itu.

Kala itu, rombongan DPP PAN yang dipimpin Amien Rais sedang melakukan kunjungan ke Sumenep. Bersama tokoh PAN Madura lainnya, seperti Dr. Achmad Rubaie, Rasyad Sudaris ikut menyambut para petinggi PAN.

Rasyad, lanjut Amin, menggunakan uang hadiah dari Prof Amien Rais tersebut untuk membangun rumah. Rumah yang sampai saat ini masih berdiri dan ditinggali oleh Rasyad beserta keluarga.

“Rumahnya dicat biru semua. Karena saking setianya ayah saya sama PAN,” lanjut putra ke-3 dari 4 bersaudara pasangan Rasyad Sudaris dan Atmah itu.

Soal kesetiaan Rasyad terhadap PAN, pengurus DPC PAN Omben itu menyebut tidak perlu diragukan lagi. Bahkan pencalegan dirinya melalui PAN,  menjadi salah satu wujud kesetiaan ayahnya tersebut.  Padahal banyak tawaran dari partai lain.

Amin bercerita, lebih 20 tahun ayahnya menunggu momentum ini. Ia ingin anaknya, terpilih sebagai anggota dewan dari PAN. Kendala ijazah sekolah yang membuat Rasyad harus menunggu lama. Karena persoalan ini ia tidak bisa mencalonkan dirinya sendiri.

“Ayah saya sudah menantikan ini (terpilihnya Amin sebagai anggota legislatif, Red) dua dekade lebih. Kata ayah, sia-sia penantian itu kalau tawaran dari partai lain dia terima,” pungkas lajang kelahiran Juni 2001 itu.  HK

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *