Amanat.news – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur siap memberikan kader-kader terbaiknya untuk berjuang merebut kursi parlemen melalui Partai Amanat Nasional. Komitmen ini untuk menyambut semangat bekerja sama dalam kebaikan dan takwa yang disampaikan DPW PAN Jawa Timur, sekaligus mengikuti jejak keberhasilan Jihad Politik Muhammadiyah dalam menghantarkan Prof Zainudin Maliki menjadi anggota DPR RI.
Kesediaan Muhammadiyah tersebut disampaikan oleh Sekretaris PWM Jawa Timur, Prof. Dr. Biyanto, MSi, saat memberikan sambutan di acara Ramadhan Berkah di Rumah PAN, Jalan Darmokali, Surabaya, Jumat (7/3/2023) sore.
Pada awal sambutannya, Prof Biyanto menyinggung tentang hubungan mutualisme antara Muhammadiyah dan PAN yang sudah terjalin lama. Muhammadiyah di jalur kemasyarakatan dan ke-Islaman sedangkan PAN melalui jalur politik.
Menurut Prof Biyanto, keduanya bisa saling bersinergi karena politik merupakan salah satu instrumen penting dalam berdakwah. Ia menekankan hal penting dalam berkolaborasi, yaitu sama-sama dalam semangat wa ta’awanu ‘alal birri wattaqwa (tolong menolong dalam mengerjakan kebajikan dan takwa).
“Muhammadiyah dan PAN sama-sama memperjuangkan ketakwaan dan memperjuangkan kebaikan. Itulah kemitraan yang sangat penting bagi kami,” ujar Prof Biyanto.
Dengan mengutip Al Quran Surat Yusuf ayat 67, guru besar UINSA itu mengatakan bahwa kolaborasi bisa dilakukan melalui banyak pintu. Bisa pintu politik, pintu ormas, pintu ekononomi dan lain-lain sebagai bagian dari diaspora.
“Kami menyambut baik tawaran Ketua DPW PAN Jatim, Mas Habib Ahmad Rizki Sadig, jika ada kader-kader Muhammadiyah-Aisyiyah yang punya talenta berpolitik, maka kita dorong, kami siap tetapkan jihad politik tahap 2,” tegasnya.
Namun Prof Biyanto mengeluhkan biaya tinggi dalam perjuangan di bidang politik. Tidak cukup dengan modal integritas dan kapasitas, tapi juga modal finansial yang sangat besar.
“Saya sependapat dengan Prof Mu’ti (Sekum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed) yang bilang, jika ingin sukses di politik butuh modal integritas, kapasitas dan isi tas. Kalo tidak punya itu akan berat,” kata Prof Biyanto disambut tawa seluruh hadirin.
Mendengar keluhan soal biaya tinggi yang disampaikan Profesor Biyanto itu, PAN langsung merespon. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang juga hadir dalam acara tersebut, mengaku siap menanggung seluruh biaya pencalegan kader-kader potensial PWM Jawa Timur.
“Saya siap back up modal 100 persen pencalegan kader terbaik Muhammadiyah, asalkan dia potensial dan berani bertarung all out,” tegas tokoh nasional yang akrab dipanggil Zulhas tersebut dalam orasinya.
Sebelumnya, dalam sambutan pembuka, Ketua DPW PAN Jawa Timur, Ahmad Rizki Sadig, kembali menegaskan tentang ikatan sejarah antara PAN dan Muhammadiyah. Bahwa PAN lahir dari rahim Muhammadiyah melalu Sidang Tanwir di Semarang, merupakan proses yang tidak bisa dihapus.
“Maka dengan segala kerendahan hati kami memohon kader-kader terbaik Muhammadiyah yang punya minat dan passion di dalam dunia politik, bisa diwakafkan, bisa dijadikan aset sarana amal usaha politik Muhammadiyah melalui PAN,” ucap Rizki Sadig.
Rizki lantas menyebut nama-nama kader Muhammadiyah yang sukses menjadi wakil rakyat DPR RI melalui PAN, seperti Profesor Zainuddin Maliki, Saleh Daulay, dan Ali Taher Parasong (alm). Menurut Rizki, mereka berperan maksimal di kancah politik dan menjadi ujung tombak PAN di Senayan.
“Jadi mudah-mudahan silaturahmi ini tidak dalam rangka menarik-narik Muhammadiyah dalam ranah politik, tetapi mari kita bersama-sama bekerjasama dalam ketakwaan, dalam kebaikan, membangun Indonesia sesuai dengan porsinya masing-masing. Kami di jalur politik, Muhammadiyah di jalur keagamaan dan organisasi kemasyarakatan,” paparnya.
Ramadhan Berkah dihadiri para pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah Jawa Timur serta semua pengurus DPW PAN Jatim. Setelah berpidato, Zulkifli Hasan menandatangani peresmian musala Al Hasan dan hibah Rumah PAN Jatim kepada Yayasan Amanah Nasional.
Acara yang mengangkat tema ‘Mempererat Silaturahmi, Bekerjasama Dalam Kebaikan dan ketakwaan’ itu ditutup dengan buka bersama dan sholat maghrib berjamaah yang diimami Ketua PWM Jawa Timur, Dr. dr. Sukadiono MM. HK