Amanat.news – Di usia yang masih sangat muda, Hairul Anwar memiliki pengalaman cukup panjang di dunia politik. Berulangkali dia mengalami kekecewaan, tapi tak membuatnya mundur dari bidang yang identik dengan kekuasaan ini.
“Saya tertarik ke politik karena hanya lewat jalur politik lah semua perjuangan saya bisa saya aktualisasikan. Banyak hal yang bisa saya perbuat di politik, baik itu jaringan maupun anggaran,” kata Hairul Anwar kepada amanat.news, Rabu (12/11/2025).
Laki-laki kelahiran Pasongsongan, 45 tahun lalu itu lantas menjelaskan tentang makna perjuangan yang lebih mengarah pada perjuangan intelektual. Menurutnya, equalibrium perjalanan bangsa Indonesia saat ini sudah sampai pada titik itu.
“Tapi tidak boleh kita meninggalkan akar kearifan budaya kita. Solidaritas, persaudaraan dan tenggang rasa adalah jiwa yang harus kita tetap pertahankan melebihi arti sebuah kompetisi,” tegas Hairul.
Di dunia politik, Hairul memilih PAN dan organisasi sayap kepemudaannya, BM PAN, sebagai kendaraan. Ia mengaku, selama beberapa tahun berada di organisasi ini, banyak belajar tentang makna perjuangan.
“Saya sudah lama hidup dengan organisasi ini. Bergelut dan berjuang bersama dalam sebuah barisan yang kokoh. Belajar ketika kita harus mengalah. Pada saat kita harus menepi, ya harus menepi,” kata pemilik dua gelar sarjana teknik dari ITATS dan UK Petra tersebut.
Hairul menjadi salah satu bakal calon ketua DPW BM PAN Jatim yang akan bertarung di Musyawarah Wilayah VI, Sabtu – Minggu (15-16/11/2025) ini. Kepada amanat, ia mengungkapkan motivasinya untuk maju, supaya idenya tentang gerakan bisa diaktualisasikan di lapangan.
“Dan ini hanya bisa dan efektif ketika saya jadi ketua. BM PAN ini sesungguhnya merupakan badan yang harus memberikan semangat barisannya kepada Partai Amanat Nasional. Sehingga PAN tidak berdiri sendirian,” papar Bendahara DPW BM PAN Jatim ini.
Di antara 3 bakal calon, Hairul mungkin yang paling siap untuk menjadi ketua DPW BM PAN Jawa Timur. Ia telah mendaftarkan diri sejak Januari 2023, saat pendaftaran calon formatur mulai dibuka.
Bukan hanya kesiapan niat, Hairul juga memiliki sejumlah modal yang menegaskan bahwa dia tak asal ikut berkontestasi. Salah satunya adalah pengalamannya di dunia bisnis yang berjalan seiring dengan pengayaan kemampuannya berorganisasi.
Hairul merupakan salah satu pengusaha muda yang cukup sukses dan terkenal di daerah kelahirannya. Banyak usaha yang ia tekuni. Selain menjadi distributor untuk beberapa komoditi, ia dikenal sebagai seorang kontraktor di bidang kelistrikan.
Sepak terjangnya di dunia usaha itu pula yang pernah mengantarkannya menjadi ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumenep. Sebuah jabatan yang semakin mempopulerkan namanya dan memperkuat ketokohannya di daerah ujung timur Pulau Madura itu.
Komisaris Utama PT Madura Energy itu juga pernah dipercaya menjadi Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Sumenep. Dua jabatan yang dipegangnya dalam waktu hampir bersamaan ini meneguhkan kelihaiannya dalam menjalin komunikasi dengan berbagai pihak.
Kelihaian ini pula yang kemudian mendorong beberapa kalangan di Sumenep untuk mencalonkannya sebagai Bupati Sumenep pada Pilkada lalu. Meski akhirnya tak berlanjut, masyarakat terlanjur menilai Hairul sebagai anak muda yang memiliki visi kuat ikut memajukan Sumenep.
Kegagalan itu seperti mengulang kegagalannya saat mendaftar sebagai Caleg DPR RI pada Pemilu 2019. Namun 2 kegagalan tersebut justru mengonfirmasi tekad kuatnya, saat kemudian ia terlecut dan kemudian berhasil menjadi anggota DPRD Sumenep.
Tekad yang sama kuat ia miliki ketika mengajukan diri sebagai kandidat Ketua BM PAN Jatim ke depan. Sebuah tekad yang tentunya dilambari visi untuk membesarkan BM PAN dan partai yang menjadi rumah besarnya, PAN.
“Kalau terpilih, saya akan membuat barisan ini menjadi sebuah organisasi yang selalu hadir, bahkan di setiap kecamatan dan desa. Sehingga PAN akan menjadi partai yang tidak kekurangan kader dan menjadi partai yang selalu tahu lebih dulu kesulitan dan kegundahan generasi muda,” jelas Hairul.
Ia menginginkan Barisan Muda PAN, khususnya di Jawa Timur, menjadi organisasi yang kokoh, dengan kepengurusan yang solid dan selalu siap setiap PAN memanggil. Ia tak menampik bila apa yang dicita-citakan membutuhkan biaya yang besar.
“Tapi kalau kita berjuang dengan sungguh dan tulus tidak ada yang tidak mungkin. Bung Karno pernah berkata ‘kalau ingin sebuah mutiara, menyelamlah ke laut yang dalam’. Kata Ulpianus ‘justitia est constans et perpetua voluntas jus suum cuique tribuendi’,” pungkas Hairul sambil mengutip perkataan ahli hukum Romawi yang bermakna keadilan adalah kemauan yang kekal untuk diberikan kepada yang berhak. HK/Bersambung.
Foto: arsip beritalima.com
