Amanat.news – DPW PAN Jawa Timur menggunakan KPI (key performance indicators) untuk menilai kinerja DPD-DPD PAN se-Jawa Timur. Reward and punishment akan diterapkan sebagai upaya memberi motivasi kepada setiap DPD dalam kerangka kerja-kerja konsolidasi mewujudkan Jawa Timur Basis PAN.
“Supaya kita memiliki alat ukur yang sama dalam mempertanggungjawabkan kinerja, karena lagi-lagi kita ingin bergerak dalam kerja-kerja terstruktur, terukur, dan semuanya berbasis pada data,” ucap Ketua DPW PAN Jawa Timur, Ahmad Rizki Sadig, saat berpidato dalam Rapat Konsolidasi Pemenangan Pemilu PAN Jatim, Rabu (19/1/2022).
Rizki mengatakan bahwa DPW PAN Jatim akan selalu membuat terobosan-terobosan dalam mengelola partai. Salah satunya dengan melaunching KPI, untuk menilai kinerja masing-masing DPD PAN di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur.
“DPW memutuskan hari ini menjadi launching KPI, untuk menilai kinerja DPD PAN se-Jawa Timur. Kita akan selalu membuat terobosan-terobosan yang insyaallah akan ditiru oleh propinsi-propinsi lain sebagai salah satu sarana untuk mengelola partai,” jelas Rizki.
Berdasar kriteria-kriteria tertentu, DPW PAN Jawa Timur membagi penilaian kinerja DPD dalam tiga kategori, yaitu tertib konsolidasi organisasi, disiplin organisasi, dan media center terproduktif,. DPW PAN Jatim menilai kinerja mereka sejak empat bulan lalu, dimulai paska Rakor POK dan Litbang, September 2021.
Untuk kategori tertib konsolidasi organisasi DPD PAN Kabupaten Blitar terpilih sebagai terbaik pertama. Selanjutnya terbaik kedua diraih oleh DPD PAN Kota Kediri dan terbaik ketiga jatuh pada DPD PAN Kota Probolinggo.
Kategori disiplin organisasi diraih oleh DPD PAN Kabupaten Bojonegoro. Sementara kategori media center terproduktif diraih oleh DPD PAN Kabupaten Tulungagung, diikuti oleh DPD PAN Kabupaten Blitar, dan DPD PAN Kabupaten Sumenep.
“Kita berikan penghargaan ini, tapi tidak seberapa. Maksudnya ini bahwa kerja-kerja kita ada yang diukur, ada juga yang bisa dipandang setiap hari,” ujar anggota Komisi I DPR RI tersebut.
Menurut Rizki, sementara ini penilaian terhadap kinerja DPD masih bersifat kuantitatif. Belum diverifikasi dalam bentuk kualitatif dengan pemeriksaan secara detail. Ke depan, kata Rizki, penghargaan terhadap kinerja DPD akan dilakukan dengan penilaian yang kualitatif.
“Awardnya nanti berdasar penilaian kualitatif yang lebih bersifat rijik sesuai dengan apa yang akan kita hadapi dalam verifikasi parpol menjelang pemilu,” ungkap Rizki. HK