
Amanat.news – Anggota Komisi XI DPR RI, Ahmad Rizki Sadig menyoroti penghapusan kredit macet bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi UMKM. Perhatian pada dua isu penting tersebut dikemukakan Rizki dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI bersama Himpunan Bank Negara (Himbara) di Surabaya, Jumat (11/4).
“Setiap saya ke Dapil persoalan penghapusan kredit macet bagi UMKM dan persoalan mekanisme untuk mendapatkan KUR bagi UMKM selalu menjadi pokok bahan yang mengemuka,” kata Rizki Sadig.
Rizki menyatakan, penghapusan kredit macet merupakan langkah strategis untuk mendukung keberlangsungan UMKM yang selama ini terpuruk akibat beban utang. Ia berharap agar sosialisasi mengenai program tersebut dapat dilakukan dengan lebih baik sehingga masyarakat memiliki akses informasi yang jelas dan akurat.
“Kami ingin memastikan bahwa semua pihak memahami manfaat dari program ini dan bagaimana cara mengaksesnya,” ujar anggota Fraksi PAN DPR RI yang berangkat dari Daerah Pemilihan Kediri, Blitar, dan Tulungagung tersebut.
Hal lain yang juga masih menyisakan banyak pertanyaan di masyarakat, lanjut Rizki, adalah soal penyaluran KUR untuk UMKM. Berdasar data yang disampaikan Himbara, kredit sebesar Rp. 66,3 triliun sudah disalurkan kepada masyarakat di Jawa Timur.
“Jumlah yang sangat besar, namun setiap kali turun ke dapil, saya selalu mendapatkan pertanyaan soal bagaimana mengakses kredit tersebut. Artinya, masih sangat banyak masyarakat pelaku UMKM yang belum bisa atau kesulitan mengakses kredit KUR ini,” kata Rizki Sadig.
Banyak pelaku UMKM, lanjut Rizki, yang merasa terpinggirkan dan tidak mendapatkan informasi yang cukup mengenai cara mengajukan kredit. Padahal selama ini sektor UMKM merupakan penyangga ekonomi rakyat.
“Apalagi dalam krisis ekonomi global seperti saat ini, yang memberikan tantangan berat sekaligus juga membuka peluang bagi sektor UMKM untuk berperan sebagai penyelamat ekonomi nasional,” terang Ketua DPW PAN Jawa Timur itu.
Ahmad Rizki Sadig menekankan pentingnya langkah-langkah perbaikan dalam sosialisasi serta aksesibilitas informasi tentang penghapusan kredit maupun pemanfaatan KUR. Dari hal ini diharapkan akan lebih banyak UMKM mampu mendapatkan dukungan finansial yang mereka butuhkan.
“Dengan perhatian serius terhadap sektor UMKM, kita berharap menjadi bagian respon positif sekaligus mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui pemberdayaan sektor informal dan kecil yang menjadi tulang punggung perekonomian,“ pungkasnya. HK