Amanat.news – Sejumlah peternak ayam petelur yang tergabung dalam Gerakan Peternak Rakyat Indonesia (Gaprindo) mengadu ke Komisi B DPRD Jatim, Senin (13/9).
Menuruut Koordinator GAPRINDO asal Blitar, Yasin Nurcahyo, bahwa hingga saat ini belum ada upaya pemerintah untuk menolong peternak ayam petelur yang terus merugi karena harga jual telur yang terus merosot. Sementara, di sisi lain, harga pakan melambung tinggi.
“Ini disebabkan karena kelebihan produksi ternak ayam, disisi lain permintaan pasar menurun drastis. Salah satu penyebabnya yaitu diberlakukannya sistem Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada masyarakat, sehingga banyak sektor ekonomi lain seperti restoran, hotel, usaha katering dan usaha lain yang berkaitan sudah banyak yang tidak beroperasi,” ujarnya.
Selian sektor ekonomi yang terdampak kebijakan PPKM, Yasin menyebutkan mahalnya biaya produksi membuat para peternak ayam menggadaikan surat-surat berharga untuk menutup kerugian.
“Saat ini harga pakan jadi Rp. 6.500 per kilogram, sedangkan harga jagung Rp. 5.700 hingga Rp. 6000 per kilogram. Sedangkan harga telur dari peternak hanya Rp.13.500 – Rp.14.500 per- kilogram. Naiknya harga pakan ini karena harga jagung yang naik. Padahal jagung merupakan bahan pokok yang dalam pencampuran pakan pemakaiannya sampai 50 persen. Mahalnya harga pakan sangat membebani para peternak,” ujarnya.
Menurut Yasin, seharusnya problem harga jagung bisa diselesaikan dengan penciptaan manajemen stok dan pengelolaan cadangan pasca panen. Sehingga ketersediaan jagung tidak bergantung musim dan tidak diserahkan sepenuhnya pada mekanisme pasar bebas.
Wakil Ketua Komisi B yang juga anggota Fraksi PAN DPRD Jatim, Amar Saifuddin, meminta pihak-pihak terkait untuk segera bisa memberikan solusi atas keluhan para peternak ayam petelur tersebut.
“Bantuan non tunai dari pemerintah sebaiknya bisa menyerap produksi telur para peternak. Demikian juga dengan CSR perusahaan, melalui Dinas Peternakan, bisa didorong untuk membeli telur dari peternak,” ujar Amar.
Dalam hearing tersebut, sejumlah pihak dihadirkan. Instansi terkait dari Pemprov Jatim juga hadir untuk mencari solusi dalam pertemuan bersama wakil rakyat tersebut.//cw