Amanat.news – Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno memenuhi undangan Pemerintah Tiongkok. Ia hadir di Beijing dan Shenzen untuk melakukan rangkaian pertemuan dengan unsur pemangku kepentingan di bidang pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan.
Politikus PAN itu menjelaskan, perkembangan dan pemanfaatan energi terbarukan di Tiongkok sangat pesat dalam 20 tahun terakhir. Waktu Beijing menjadi tuan rumah Olimpiade2008, para ofisial masih mengkhawatirkan polusi Beijing dan sekitarnya akan mempengaruhi kesehatan para atlet.
“Namun, kurang dari 20 tahun kemudian, Beijing merupakan kota dengan Air Quality Index yang sangat baik, bahkan lebih baik dari Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Asia. Beijing berhasil meningkatkan ‘hari udara baik’ dari 13 hari di tahun 2013 menjadi 300 hari di tahun 2023,” kata Eddy dalam keterangannya, Senin (14/4/2025).
Menurut Eddy, apa yang dilakukan Beijing merupakan capaian luar biasa dan perlu menjadi success story yang diikuti oleh Indonesia. Saat ini di Tiongkok pembangkit listrik berbasis energi terbarukan digunakan secara masif, walau pembangkit tenaga fosil masih dimanfaatkan demi ketahanan energi.
“Penggunaan kendaraan listrik, baik kendaraan umum maupun pribadi sudah sangat luas dengan dukungan ekosistem yang lengkap dan insentif yang diberikan pemerintah untuk para penggunanya,” ucap Eddy.
“Hal itu sangat mempengaruhi perbaikan kualitas udara di Beijing dan kota-kota lainnya di Tiongkok. Saya ingin memetik pelajaran dari transformasi energi terbarukan Tiongkok untuk diterapkan di Indonesia,” sambungnya.
Eddy Soeparno mendarat di Beijing International Aiport, Minggu (13/4/2025). Kedatangannya disambut langsung oleh Pimpinan Komisi Luar Negeri dari National Committee of Nasional Chinese People’s Political Consultative Conference (CPPCC), Mr. Wang Min.
Eddy menjelaskan, rangkaian agenda di Beijing dan Shenzen berlangsung lima hari, 13 sampai 17 April 2025. Eddy Soeparno dijadwalkan bertemu dengan Ketua CPPCC, Y.M. Wang Huning yang juga merupakan pejabat struktural tertinggi ke-4 di Partai Komunis Tiongkok (CCP).
Di Shenzen, Eddy akan mengunjungi pusat teknologi kendaraan listrik dan industri panel surya. Anggota Komisi XII DPR RI itu menilai perkembangan pesat Tiongkok di berbagai bidang menjadi pelajaran penting untuk Indonesia.
Menurut Eddy, perkembangan pesat teknologi Tiongkok di berbagai bidang, tidak perlu diragukan. Bahkan kemajuan teknologinya mampu mengungguli negara-negara Barat.
“Pemanfaatan teknologi dan pendayagunaan merupakan kunci keberhasilan Tiongkok melakukan transisi energi secara swadaya, sekaligus membangun sektor manufaktur di dalam negeri. Pelajaran itu juga sangat penting untuk dapat kita terapkan di Indonesia,” ujar Eddy.
Eddy berharap, selain mempererat hubungan Indonesia dan Tiongkok, kunjungannya juga akan semakin meningkatkan investasi Tiongkok di sektor energi terbarukan dan kendaraan listrik di Indonesia. Apalagi Indonesia membutuhkan investasi besar serta alih teknologi untuk melakukan transisi energi menuju Net Zero Emmission 2060.
Ia mengatakan, Indonesia menyambut gembira negara-negara sahabat yang bertekad mendukung negara ini dari aspek investasi, transfer teknologi dan pendanaan. Tujuannya agar tercapai dua hal: transisi energi menuju energi terbarukan dan terbangunnya industri dalam negeri yang mendukung pembangunan proyek-proyek energi terbarukan.
“Hal ini sejalan dengan visi Presiden untuk memperkuat ketahanan energi, sekaligus membangun sektor industri nasional,” pungkas Wakil Ketua Umum PAN itu. HK
