Amanat.news – Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional (DPD PAN) Kabupaten Jombang mendaftarkan 50 orang bakal calon anggota legislatif (bacaleg) ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, Jumat (12/5/2023) siang.
Ketua DPD PAN Jombang, H. Dukha, menjelaskan, 50 orang tersebut telah memenuhi kuota untuk bekontestasi di enam daerah pemilihan (dapil). Ia yakin, dengan terpenuhinya kuota tersebut PAN Jombang akan bisa mewujudkan target di Pemilu nanti.
“Kami menargetkan merebut minimal 1 kursi di setiap dapil. Dengan komposisi bacaleg yang kami serahkan ke KPU hari ini, kami yakin target bisa tercapai,” ucap H. Dukha yakin.
Rombongan DPD PAN Jombang datang ke kantor KPU di Jalan KH. Romli Tamim dengan iring-iringan 10 mobil yang dibranding khas PAN Jombang. Beberapa kader dan bacaleg tampak memegang gambar Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Mereka mengenakan bermacam atribut khas PAN. Para kader laki-laki terlihat menyolok dengan peci dan sarung bernuansa biru bergambar matahari putih.
“Kami memakai sarung dan peci sebagai cara menghormati kearifan lokal, bahwa Jombang adalah kota santri,” jelas Dukha.
Sementara itu, Ketua Harian DPD PAN Jombang, Masdin Nazarudin, mengatakan baru kali ini PAN Jombang bisa mendaftarkan bacaleg memenuhi kuota setiap dapil atau 100 persen. Lima puluh bacaleg tersebut juga berasal dari latar belakang yang beraneka ragam.
“Dari 15 orang yang diijinkan masuk ke ruangan KPU mewakili latar belakang yang beraneka ragam tersebut,” ujar Masdin.
Masdin menjelaskan, bacaleg yang mereka daftarkan menggambarkan keterwakilan yang cukup variatif. Ada kader Muhammadiyah, kader NU, kader LDII, juga kelompok Kristiani, baik Protestan maupun Katholik.
Menurut Masdin, gambaran kemajemukan komposisi bacaleg DPD PAN Jombang juga terlihat dari beberapa bacaleg berlatar keturunan Tionghoa. Selain itu ada beberapa nama dari kaum milenial yang turut meramaikan pencalegan.
“Tentunya ini hal menarik karena pemilih di Pemilu nanti, sekitar 40 persen merupakan kelompok milenial,” imbuh laki-laki asal Palu, Sulawesi, tersebut.
Menariknya lagi, dari 50 orang bacaleg, jumlah bacaleg perempuannya mencapai 53 persen atau telah melewati batas minimal 30 persen sesuai peraturan Pemilu. Di antara bacaleg perempuan yang cukup banyak tersebut, ada juga yang berasal dari luar daerah.
“Ada kader perempuan dari luar daerah, sangat semangat mendaftar calon anggota legislatif di sini,” imbuh Masdin. HK