
Amanat.news – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menyatakan Muslimat NU memiliki peran strategis dalam pembangunan desa dan pemberdayaan perempuan. Sinergitas antara dua lembaga ini menjadi hal yang penting dilakukan.
“Muslimat Nahdhatul Ulama memiliki peran strategis dalam pembangunan desa dan pemberdayaan perempuan. Muslimat telah menjadi perisai sekaligus nahkoda dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, pendidikan, serta kesejahteraan masyarakat desa,” kata Yandri saat hadir dalam Kongres ke XVIII Muslimat NU, di Surabaya, Kamis (13/2/2025) seperti dilansir kemendesa.go.id.
Dalam kesempatan tersebut, Kemendes PDT dan Muslimat melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk menyelaraskan langkah strategis kedua lembaga, khususnya dalam pemberdayaan SDM di tingkat desa dan daerah tertinggal. Nota kesepahaman ditandatangani Yandri dan Ketua Umum Muslimat, Khofifah Indar Parawansa.
“Desa membutuhkan perhatian utama bagi kita semua dalam meningkatkan kualitas ekonomi desa, pendidikan, kesehatan, serta pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, melalui MoU ini, kita berharap dapat bersama-sama membangun desa yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera,” kata Yandri yang hadir didampingi Staff Khusus Menteri, M. Afif Zamroni.
Yandri memaparkan, Muslimat menjadi wadah penting dalam menggerakkan pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan dalam koridor kesetaraan gender, keadilan sosial, dan pembangunan berkualitas yang berkelanjutan.
Untuk itu, kata Yandri, sinergitas antara Kemendes dengan Muslimat dalam pemberdayaan perempuan, khususnya di sektor pembangunan sosial dan ekonomi, penting dilakukan. Pemberdayaan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi perempuan itu sendiri, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan dan berkelanjutan
Selain itu, pemberdayaan perempuan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga. Ia menilai perempuan memiliki kemampuan yang baik terhadap kualitas pendidikan, kesehatan, dan mata pencaharian.
“Karenanya, sinergi antara Kementerian Desa dan Muslimat NU adalah jembatan yang kokoh untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar politisi yang juga menjabat Wakil Ketua Umum PAN itu.
Yandri berharap pemerintah desa mampu mengakomodasi kepentingan masyarakat tanpa ada diskriminasi berdasarkan gender. Pasalnya, peran perempuan sangat penting bagi pembangunan desa, dan bukan hanya sekadar pelengkap saja. HK