
Amanat.news – Pemuda Muhammadiyah meminta Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, tetap fokus dalam menjalankan program-program strategis untuk kesejahteraan masyarakat desa. Organisasi ini berharap Yandri tidak menanggapi isu yang mengganggu pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Mari kita fokus membangun desa dan memastikan kesejahteraan masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Demokrasi yang sehat adalah yang berorientasi pada kepentingan rakyat, bukan sekadar manuver politik tanpa arah,” kata Bendahara Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Machhendra Setyo Atmaja, dalam keterangan tertulis seperti dikutip detikcom, Jumat (7/3/2025).
Machhendra menegaskan pihaknya mendukung kerja-kerja Yandri yang sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa. Machhendra mengajak semua pihak untuk menjaga demokrasi yang sehat dan tetap mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan politik.
“Kami berharap Pak Menteri tidak perlu menanggapi hal-hal yang hanya akan menganggu visi dan misi pemerintahan Prabowo – Gibran. Dan tetap menjalankan program kementerian secara masif dan langsung dapat dirasakan masyarakat,” lanjut Machhendra.
Machhendra menegaskan bahwa kritik adalah bagian penting dari demokrasi, namun harus berbasis fakta yang disertai solusi. Kritik yang emosional dan tanpa dasar justru rentan dimanfaatkan oleh pihak-pihak dengan agenda tertentu.
“Kritik itu wajar dan harus ada dalam demokrasi, tapi kritik yang baik adalah yang disertai dengan solusi, bukan sekadar ekspresi kemarahan yang membabi buta. Penghakiman yang absurd justru rentan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang punya agenda tertentu,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa publik berhak mengkritik, namun tidak berhak menjustifikasi kinerja seorang pejabat tanpa melihat fakta di lapangan. Hal ini demi menjaga objektivitas dan memastikan pembangunan tidak terganggu oleh opini yang tidak relevan.
“Pak Yandri sudah menjelaskan semuanya ke publik dan tetap fokus menjalankan tugasnya. Kita harus objektif melihat kerja-kerja beliau yang nyata dan sudah dirasakan langsung oleh masyarakat desa, bukan terjebak dalam opini politik semata,” ujar Machhendra.
Machhendra menilai, sejak menjabat sebagai Menteri Desa, Yandri Susanto telah melaksanakan berbagai program strategis yang berdampak langsung pada kesejahteraan desa. Salah satu kebijakan utamanya adalah alokasi 20% Dana Desa untuk ketahanan pangan, yang membantu desa-desa mengembangkan pertanian lokal dan mendukung swasembada pangan.
Selain itu, Yandri mendorong penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai pilar ekonomi desa. Program ini telah menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan warga melalui usaha desa yang mandiri dan berkelanjutan.
Yandri juga meluncurkan program Desa Inovasi yang mendorong pemanfaatan teknologi digital. Melalui program ini, banyak desa berhasil memasarkan produk unggulan secara online dan membuka akses pasar yang lebih luas.
“Pengembangan desa wisata juga menjadi fokus, dengan memanfaatkan potensi lokal sebagai sumber ekonomi baru bagi masyarakat pedesaan,” pungkasnya. HK/Foto: Kemendesa