
Amanat.news – Dua anggota Fraksi PAN DPR RI, Uya Kuya dan Abdul Hakim Bafagih, bahu membahu memulangkan jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Madiun yang bekerja di Taiwan. Mereka dibantu oleh jaringan PMI di seluruh dunia.
Jenazah tersebut adalah almarhum Andik Kristanto yang ditemukan meninggal dunia saat sedang tidur di messnya. Dari hasil autopsi, ditemukan adanya pendarahan di dalam perut.
Selain almarhum Andik, Uya Kuya juga berhasil memulangkan jenazah Milik Mulyani, PMI asal Indramayu. Almarhumah ditemukan meninggal di pinggir jalan dengan kopernya dan terekam CCTV jalan di Taiwan.
“Sudah diotopsi juga, ternyata tidak ada dugaan meninggal karena tindakan kriminal,” kata Uya Kuya dalam keterangannya, Rabu (26/3/2025).
Kedua jenazah dipulangkan pada hari yang sama, meski dengan tujuan bandara yang berbeda. Jenazah Andik Kristanto mendarat di Bandara Juanda, Surabaya, setelah transit di Hong Kong.
“Di sana, tim dari Abdul Hakim Bafagih, anggota DPR RI Komisi VI, bersama aktivis PMI Miss Yuni dan Alena, menyambut jenazah Andik,” ujar Uya Kuya.
Sementara itu, jenazah almarhumah Milik Mulyani mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Uya Kuya yang menerima langsung kedatangan jenazah PMI asal Indramayu ini.
Uya Kuya sudah beberapa kali membantu pemulangan jenazah PMI dari luar negeri. Sebulan yang lalu, Uya Kya dan para PMI yang dikoordinir oleh Miss Yuni juga membiayai kepulangan jenazah PMI yang meninggal karena sakit di Hongkong dan Taiwan.
Untuk pemulangan jenazah Andik dan Milik, membutuhkan biaya sejumlah Rp 303 juta. Uya mengungkapkan, selain dirinya, banyak pihak yang memberikan bantuan dan donasi untuk biaya pemulangan jenazah yang sangat mahal.
“Ada teman-teman PMI di seluruh dunia, ada juga Mbok Cikrak, Erica, Ibu Fenny, Toko Indo Allena, Toko Indo Leni, Team Woul, Gatot Kaca Korea, Musicta, Persatuan Anak-anak Lisan dan Pasukan Semut Miss Yuni TKW Hongkong,” jelas Uya.
Selebritis ternama ini merasa terharu karena dalam pemulangan Jenazah kali ini banyak pihak yang ikut berdonasi. Menurutnya, hal ini memperlihatkan begitu eratnya solidaritas sesama pekerja migran.
“Dan juga makin banyaknya tokoh-tokoh aktivis yang semakin perduli dengan perlindungan pekerja migran,” kata suami Astrid Kuya tersebut.
Beberapa tahun terakhir Uya aktif di perlindungan pekerja migran dengan memulangkan PMI-PMI yang sakit, lumpuh hingga koma dengan biaya pribadi. Uya juga membantu korban TPPO (tindak pidana perdagangan orang) yang terjebak di luar negeri seperti Myanmar, Kamboja dan Filipina.
Uya Kuya mengaku banyak menerima pengaduan dari PMI melalui akun instagramnya. Jumlahnya lebih dari belasan aduan perhari.
”Sebisa mungkin saya balas satu persatu” ucap anggota Komisi IX DPR RI tersebut.
Pemilik nama asli Surya Utama itu menambahkan, partai yang menaunginya, PAN, memiliki komitmen kuat dalam perlindungan pekerja migran. Saat ini PAN sedang terlibat aktif membahas revisi UU no 18 /2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
“Ada beberapa poin penting yang menjadi perhatian PAN agar perlindungan Pekerja Migran lebih optimal,” pungkas Uya. HK