Amanat.news – Ketua DPW PAN Jawa Timur Ahmad Rizki Sadig menyebut pasangan Yuhronur Efendi dan Dirham Akbar Aksara (YES Dirham) memenuhi syarat untuk menjadi pemimpin yang baik. Ia percaya kolaborasi keduanya akan membawa kemajuan untuk Lamongan.
Hal itu dikatakan Rizki Sadig saat berorasi dalam Kampanye Akbar YES Dirham di Sport Center Lamongan, Jumat (22/11/2024) siang. Rizki hadir dalam kampanye pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Lamongan nomor urut 2 tersebut didampingi Sekretaris DPW PAN Jatim, Husnul Aqib.
“Hari ini pasangan YES Dirham sudah membuktikan 2 syarat menjadi pemimpin yang baik. Ini adalah pasangan yang sangat kompak, unik, dan bisa membawa kemajuan utuk Lamongan,” kata Rizki.
Menurut Rizki, syarat pertama adalah pengalaman dan inovasi kreatif. Yuhronur memiliki pengalaman di pemerintahan Kabupaten Lamongan selama puluhan tahun.
“Mulai berkarir di Bapeda, menjadi Sekda, hingga menjabat Bupati Lamongan pada periode 2021-2024. Ia didampingi Mas Dirham, anak muda potensial, kreatif, dan inovatif,” jelas anggota FPAN DPR RI itu.
Syarat kedua adalah hubungan antar lembaga. Karena untuk menjadi pemimpin tidak bisa dilakukan dengan hanya berkerja seorang diri.
“Untuk mengurus Lamongan tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan Kabupaten Lamongan. Diperlukan sinergitas antara kabupaten, propinsi, dan pusat,” lanjutnya.
Kampanye Akbar YES Dirham membuktikan bahwa pasangan cabup-cawabup nomor 2 tersebut mampu membangun sinergitas dimaksud. Karena di kampanye ini hadir beberapa pimpinan partai politik dan petinggi negara.
“Kurang apa, seluruh pimpinan partai politik dan negara ada di pasangan YES Dirham. Maka di tangan nomor urut 2 sinergitas antara Kabupaten Lamongan, Propinsi Jawa Timur, dan tingkat pusat, akan terbangun, untuk membangun Lamongan lebih baik,” papar Rizki.
Kampanye Akbar Menyambut Kemenangan YES Dirham dihadiri sejumlah pimpinan partai sekaligus tokoh nasional. Ada Ahmad Muzani, Sekjen Partai Gerindra yang juga menjabat Ketua MPR RI. Kemudian Sekjen Partai Golkar, Sarmuji, Bupati Lamongan 2000-2010, H. Masfuk, dan ulama berpengaruh, KH. Ghofur. HK