Amanat.news – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PAN, Abdul Hakim Bafagih, meminta komisaris dan direksi BUMN tak melontarkan komentar-komentar yang tidak berkaitan dengan tugas dan fungsinya. Lebih baik bila seluruh pejabat BUMN fokus bekerja meningkatkan pelayanan.
“Seharusnya komisaris dan direksi BUMN bekerja melayani masyarakat, tingkatkan kinerja perusahaan,” kata Abdul Hakim seperti dikutip Detikcom, Minggu (8/5/2022).
Pernyataan Abdul Hakim tersebut terutama ditujukan kepada Komisaris Independen PT Pelni, Kristia Budhyarto. Pejabat BUMN yang lebih dikenal dengan nama Dede Budhyarto ini dinilai sering menyampaikan pernyataan yang memantik kegaduhan di masyarakat.
βBukan malah berkomentar di luar itu dan membuat gaduh, seperti apa yang dilontarkan oleh Dede Budhyarto selaku Komisaris Pelni,β lanjut Hakim.
Seperti diketahui, Dede Budhyarto sempat mengomentari ajakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk salat Idul Fitri 1 Syawal 1443 H/2022 di Jakarta International Stadium (JIS).
Dede menyebut Anies sebagai penjual ‘politik identitas’ saat menggunakan JIS sebagai tempat salat Idul Fitri.
Pada Maret 2022 lalu, Dede juga melontarkan pernyataan berbau rasis mengenai keturunan Yaman di Indonesia yang sering membuat gaduh.
Pada 2021, Dede Budhyarto juga disorot karena meminta seluruh perusahaan BUMN membatalkan kajian yang dia nilai radikal serta mengevaluasi karyawan yang terlibat dalam acara tersebut dari jabatannya. HK