Amanat.news – Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Rizki Sadig menegaskan bahwa Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) tidak boleh gagal. Pasalnya, pembentukan KDMP bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi kerakyatan.
Rizki menjelaskan bahwa koperasi desa memegang peranan penting dalam mewujudkan Asta Cita ke-6 pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Yakni pembangunan dari desa untuk pemerataan ekonomi yang menurutnya menjadi langkah strategis menuju Indonesia Emas 2045.
“Karena itu koperasi ini tidak boleh gagal. Pembentukan KDMP didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi kerakyatan yang berbasis pada prinsip gotong royong, kekeluargaan, dan saling membantu,” ucap Rizki Sadig saat kunjungan kerja ke Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Desa Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Selasa (5/8/2025).
KDMP Boyolangu merupakan salah satu proyek percontohan koperasi desa di Tulungagung. Koperasi ini telah menjalankan sejumlah unit usaha di sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan penyediaan kebutuhan pokok (sembako).
Rizki hadir di Boyolangu didampingi oleh Bupati Tulungagung, Gatut Sunu. Di hadapan pengurus koperasi, perangkat desa, dan warga setempat, Rizki mengapresiasi semangat pengurus dan masyarakat Desa Boyolangu yang telah menjalankan koperasi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut.
“Saya dengar dari cerita Bu Nening (Ketua KDMP Boyolangu), koperasi ini bisa berjalan karena ada yang meminjami modal awal, bahkan ada yang meminjami lahan untuk operasional koperasi. Itu bukti semangat gotong royong masih hidup,” ujarnya.
Politisi PAN itu menyebut bahwa keberhasilan awal KDMP Boyolangu tidak lepas dari partisipasi banyak pihak. Meski begitu ia juga menyoroti sejumlah kendala yang dihadapi KDMP.
Ketua KDMP Boyolangu, Nening Yuliarni, dalam pertemuan tersebut menyampaikan keluhan terkait minimnya modal operasional. Nening juga mengeluhkan dukungan dari sejumlah lembaga yang belum maksimal, padahal mereka pernah berjanji akan membantu penyediaan barang untuk dijual.
Menanggapi hal itu, Rizki mengakui bahwa KDMP merupakan program baru yang masih memerlukan banyak penyesuaian kebijakan. Ia meyakinkan bahwa pemerintah pusat telah mengetahui berbagai tantangan yang dihadapi koperasi desa.
“Memang karena masih baru, wajar jika masih banyak yang perlu disesuaikan. Tapi yakinlah, pemerintahan Presiden Prabowo pasti sudah mendengar keluhan-keluhan ini dan sedang merumuskan solusi kebijakannya,” jelas Rizki.
“Dan saya akan siap membantu untuk mendesakkan agar permasalahan semacam ini bisa segera ada solusinya,” imbuh legislator pusat yang juga Ketua DPW PAN Jawa Timur ini.
Ia menekankan pentingnya jiwa kewirausahaan di kalangan pengurus dan anggota koperasi. Menurutnya, pengurus koperasi yang memiliki semangat entrepreneur akan lebih sigap dalam melihat peluang dan membawa koperasi ke arah pertumbuhan berkelanjutan.
“Karena itu nanti dari dinas terkait juga akan ada pelatihan dan pendampingan agar para pengurus bisa mengembangkan kapasitas mereka,” pungkas wakil rakyat yang terpilih dari Dapil Jatim VI itu. CW
